Mukomuko Post - Pada Selasa (29/8/23), Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Sugeng, diwakili oleh Pemerintahan Desa Rawa Muly...
Mukomuko Post - Pada Selasa (29/8/23), Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Sugeng, diwakili oleh Pemerintahan Desa Rawa Mulya Kecamatan XIV Koto, berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko. Pertemuan tersebut berlangsung di gedung serba guna Desa Rawa Mulya.
Dalam pertemuan tersebut, Sugeng memaparkan hasil pembentukan kelompok Pokja Desa Tangguh Bencana dan pemaparan mengenai peta Desa. Ia menjelaskan kepada Fasilitator, bahwa Dusun Dua kerap kali terkena banjir pada musim hujan karena air sungai Pelokan meluap dan menggenangi daerah tersebut melalui saluran irigasi yang mengalir ke petani padi di Rukun Tetangga (RT) 15 dan RT 16.
Sugeng mengusulkan dua alternatif untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Pertama, membangun pintu air sebagai pengatur aliran air. Kedua, menutup saluran irigasi tersebut dan mengalihkan aliran air ke depan rumah warga menuju RT 11. Namun, pengalihan ini memerlukan perluasan dan perbaikan saluran. Selain itu, ia juga menyebut perlunya perbesaran gorong-gorong di dekat lapangan voli atau penggantian dengan sistem baru.
Ketua BPD Sugeng menambahkan bahwa selama dua tahun terakhir (2022 dan 2023), warga yang terdampak banjir tidak menerima bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa Rawa Mulya. Namun, dalam banjir terbaru, Komunitas Persatuan Sopir Truk Sumatra memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, seperti mi goreng, minyak goreng, dan sarden.
Di tempat yang sama, Aris Ramadan, Fasilitator Desa Tangguh Bencana yang ditunjuk oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap para peserta tim relawan Desa Tangguh Bencana. Ia merasa antusiasme mereka dalam menjalankan tugasnya luar biasa. Hasil kerja keras tim ini akan dijadikan panduan dalam sebuah buku putih yang akan diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dengan adanya buku putih ini, diharapkan usulan dan solusi yang terkandung di dalamnya dapat menjadi panduan bagi upaya pencegahan bencana yang lebih efektif di masa yang akan datang.
(Red)