Ditulis Oleh: H. Dosparman Hafizh, B.Sc فاعتبروا يا أولي الأبصار Jadi bahan pertimbangan lah bagi orang yang masih punya mata ha...
Ditulis Oleh: H. Dosparman Hafizh, B.Sc
فاعتبروا يا أولي الأبصار
Jadi bahan pertimbangan lah bagi orang yang masih punya mata hati.
Dalam perjalanan kehidupan ini, kita dipertemukan dengan fase-fase yang berbeda. Waktu kecil, kita bersama-sama tidur dalam satu ruangan, berpegangan pada kehangatan adik-beradik. Namun, seiring bertambahnya usia, ruangan itu tidak lagi mencukupi untuk kita semua. Kita pun berpisah ke kamar-kamar yang berbeda.
Kemudian tiba saatnya kita menikah, dan kita pun memiliki rumah masing-masing. Namun, ketika masa tua menjelang, secara perlahan satu demi satu adik-beradik pergi meninggalkan dunia ini. Suara bising, tangis, dan tawa yang dulu mengisi kehidupan kita, kini hanya tinggal kenangan.
Awalnya, kita berkumpul bersama dalam kegembiraan, namun akhirnya kita akan bersatu dalam kuburan yang menjadi tempat peristirahatan terakhir kita masing-masing. Wahai adik-beradikku, wahai anak menantuku, wahai saudara-saudara seiman, wahai sahabat-sahabatku, karena kubur yang menantikan kita semua, kita selalu saling berpesan-pesan.
Ingatlah, di sana tidak ada gelar abang, kakak, atau adik. Hanya kau dan amalmu yang akan menyertaimu. Bersiaplah dan berjaga-jagalah selalu. Malaikat Maut tidak mengenal batasan usia, baik tua, muda, atau bahkan bayi. Ketika waktunya tiba, ia akan menjalankan perintahnya tanpa penundaan. Jika kita ingat akan kematian, maka kita akan menjadi orang yang bijaksana.
Alam Barzakh menjadi awal dari kehidupan baru yang tak terbatas.
Berbuat baik kepada orang lain tidak selalu berarti mereka akan menghargainya. Namun, ingatlah bahwa Allah akan membalas kebaikan yang kita lakukan. Menghormati orang lain tidak selalu berarti kita akan mendapat penghormatan yang sama, tetapi Allah melihat setiap tindakan yang mulia. Oleh karena itu, lakukanlah kebaikan dengan tulus bukan karena orang lain, melainkan semata-mata karena Allah.
Berbuat baik bukan karena kita merasa diri kita adalah orang yang baik, tetapi karena kita ingin menjadi yang terbaik di sisi Allah, sang pemilik segala kebaikan. Dalam setiap langkah hidup ini, renungkanlah dan jadikanlah sebagai pelajaran bagi mereka yang masih memiliki hati yang dapat melihat kebenaran.
-----------
Catatan redaksi:
Kepada Para Pembaca Setia,
Kami di Mukomuko Post dengan gembira mengumumkan bahwa kami membuka kesempatan bagi Anda untuk berbagi tulisan-tulisan yang berkaitan dengan Rubrik Tarbiyah. Kami mengundang Anda, pembaca yang terhormat, untuk berkontribusi dalam memperkaya konten rubrik ini dengan pengetahuan, pemikiran, dan pengalaman Anda dalam bidang pendidikan, pembinaan pribadi, dan pengembangan diri.
Apakah Anda memiliki artikel, opini, cerita inspiratif, atau tips praktis yang ingin dibagikan kepada komunitas? Jika iya, kami mengundang Anda untuk mengirimkan tulisan Anda ke meja redaksi Mukomuko Post. Kami akan sangat senang untuk mempertimbangkan tulisan Anda dan menerbitkannya dalam rubrik Tarbiyah, memberikan kontribusi berarti dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik.
Kami menyambut tulisan-tulisan yang mencakup topik seperti metode pendidikan yang efektif, pembentukan karakter, pengasuhan anak, pemahaman agama, pengembangan diri, dan segala hal yang berhubungan dengan Tarbiyah dan kehidupan sehari-hari. Kami mendorong Anda untuk mengekspresikan ide, pengetahuan, dan pengalaman Anda dengan gaya penulisan yang jelas, informatif, dan inspiratif.
Silakan kirimkan tulisan Anda melalui email ke meja redaksi Mukomuko Post (alamat email: mukomukopostcom@gmail.com). Pastikan untuk menyertakan nama lengkap, kontak yang bisa dihubungi, dan sedikit profil singkat tentang diri Anda.
Kami akan dengan senang hati meninjau setiap tulisan yang masuk dan memberikan tanggapan secepatnya. Terima kasih atas partisipasi dan kontribusi Anda dalam membantu membangun masyarakat yang lebih baik melalui Rubrik Tarbiyah.
Salam hormat,
Meja Redaksi Mukomuko Post