Mukomuko Post, 14 Juni 2023 - Sejak tanggal 24 Mei hingga hari ini, Rabu 14 Juni 2023, terjadi perselisihan antara Petani Maju B...
Mukomuko Post, 14 Juni 2023 - Sejak tanggal 24 Mei hingga hari ini, Rabu 14 Juni 2023, terjadi perselisihan antara Petani Maju Bersama dan PT Daria Dharma Pratama (DDP) di Lahan Petani Maju Bersama di Bengkulu. Perselisihan ini melibatkan puluhan petugas PT DDP yang didampingi oleh anggota Brigade Mobil Polda Bengkulu (Brimob) dan aparat kepolisian resort Mukomuko.
Menurut Petani Maju Bersama, mereka mengklaim bahwa PT DDP yang didukung oleh aparat keamanan telah melakukan penjarahan dan melakukan panen masal tandan buah sawit di lahan mereka. Mereka menyebut bahwa lahan tersebut dulunya adalah milik PT Bumi Bina Sejahtera (BBS).
Kejadian ini bermula pada pukul 08.00 WIB ketika puluhan petugas PT DDP berusaha memasuki lahan yang dikelola oleh petani anggota Petani Maju Bersama untuk memanen tandan buah sawit. Sdr. M Nazir, salah satu anggota Petani Maju Bersama, menegur petugas perusahaan tersebut dan menanyakan maksud kegiatan mereka. Namun, teguran tersebut diabaikan oleh pihak perusahaan dan mereka melanjutkan panen bersama dengan puluhan petugas perusahaan lainnya.
Ketegangan semakin meningkat ketika pada pukul 09:20 WIB, petugas perusahaan merespons permintaan untuk menghentikan panen dengan melakukan tarian di depan para petani lainnya, yang dinilai provokatif.
Sementara itu, PT DDP membantah tuduhan penjarahan dan mengklaim bahwa mereka memiliki izin dan hak atas lahan tersebut. Mereka menyebut bahwa PT BBS telah mengalihkan kepemilikan lahan tersebut kepada PT DDP.
Akibat dari konflik ini, terjadi bentrokan fisik antara anggota Petani Maju Bersama dengan petugas perusahaan, yang mengakibatkan luka-luka pada kedua belah pihak. Beberapa petani melaporkan mengalami luka dan memar akibat pukulan dan dorongan.
Dalam upaya penyelesaian konflik, Kapolres Mukomuko telah menginisiasi upaya keadilan restoratif. Pada pertemuan di DPRD Kabupaten Mukomuko pada tanggal 28 November 2022, disepakati untuk mencari solusi terbaik atas situasi yang terjadi di lahan bekas PT BBS yang diklaim oleh PT DDP.
Hingga saat ini, pukul 10.03 WIB, terjadi konfrontasi antara anggota petani dan petugas perusahaan PT DDP yang didampingi oleh anggota Brimob. Situasi ini masih berpotensi memicu kerusuhan.
Dalam menghadapi situasi ini, Petani Maju Bersama menekankan pentingnya tegaknya keadilan dan mencegah korban jiwa. Mereka mendesak Bapak Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia, Bapak Irjen Armed Wijaya sebagai Kepala Polisi Daerah Bengkulu, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Wilayah Bengkulu, dan Bupati Kabupaten Mukomuko untuk mengambil tindakan yang segera dan menjaga keberimbangan penyelesaian konflik agraria ini.
Sumber: Akun Facebook MB Maju Bersama ([https://www.facebook.com/profile.php?id=100092520303732&mibextid=ZbWKwL])
Kami berupaya untuk mengedepankan prinsip keberimbangan dalam pemberitaan dengan memberikan sudut pandang dari semua pihak yang terlibat.
(Red)