MukomukoPost.com - Minggu, 04 Juni 2023. Sejak dilantik pada Februari 2021, Bupati Mukomuko, Sapuan, jarang hadir di kantor bupa...
MukomukoPost.com - Minggu, 04 Juni 2023. Sejak dilantik pada Februari 2021, Bupati Mukomuko, Sapuan, jarang hadir di kantor bupati, dengan kehadirannya yang hanya bisa dihitung dengan jari setiap bulannya. Meskipun memiliki perusahaan besar di Jakarta dan banyak kewajiban di ibu kota, Sapuan telah terpilih dan dilantik sebagai Bupati Mukomuko.
Sebagai seorang kepala daerah, Sapuan diharapkan menghabiskan lebih banyak waktu di Mukomuko dan fokus pada tugas-tugasnya sebagai pemimpin daerah. Namun, ia cenderung menghabiskan waktu di Jakarta dalam dinas luar, sehingga banyak kegiatan yang semestinya dihadiri oleh Bupati diwakilkan oleh Wakil Bupati Mukomuko, Wasri. Akibatnya, masyarakat merasa lebih dekat dengan Wasri daripada Sapuan.
Kehadiran yang jarang di Kabupaten Mukomuko selama kepemimpinannya menjadi sorotan Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Kabupaten Mukomuko. Ketua LP-KPK, M. Toha, menyatakan perlunya peningkatan kehadiran Bupati di kabupaten tersebut dan menunjukkan komitmen dalam memimpin Mukomuko.
LP-KPK juga menyoroti masalah pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas PUPR Mukomuko. Terdapat kasus dana DAK 2022 yang hangus karena keterlambatan penginputan di OM Spam Kementerian Keuangan, yang berdampak pada laporan penyerapan anggaran DAK tersebut. Pemkab terpaksa menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk menutupi kegagalan tersebut dalam pembangunan infrastruktur, termasuk tiga ruas jalan.
Masalah ini diduga disebabkan oleh lemahnya pengawasan dan kurangnya sumber daya manusia yang memadai, yang mungkin terkait dengan fokus Bupati yang lebih condong pada usaha pribadinya daripada memperhatikan kepentingan Kabupaten Mukomuko. Penempatan pejabat yang tidak tepat juga menjadi faktor yang berkontribusi pada masalah ini.
Ketua LP-KPK Kabupaten Mukomuko menyayangkan situasi ini dengan mengatakan, "Bupati seharusnya tidak hanya melakukan dinas luar setiap minggu, tetapi juga meluangkan waktu untuk Kabupaten Mukomuko, agar masyarakat tidak merasa bahwa jabatan Bupati hanya menjadi pekerjaan sampingan. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat pasti mempertanyakan bagaimana visi misi Bupati dapat terealisasi."
(DH)