Apriansyah Selaku Sekretaris Koalisi Masyarakat Sipil Mukomukopost.com - Koalisi Masyarakat Sipil Desa Air Berau dan Penyangga (KMS) menungg...
![]() |
Apriansyah Selaku Sekretaris Koalisi Masyarakat Sipil |
Mukomukopost.com - Koalisi Masyarakat Sipil Desa Air Berau dan Penyangga (KMS) menunggu janji Bupati Sapuan untuk penyelesaian konflik agraria yang dialami oleh masyarakat desa Air Berau dan Desa penyangga dengan PT. DDP Air Berau Estate (ABE).
Yang mana sebelumnya berita acara penyelesaian konflik Agraria terkait perpanjangan HGU PT. DDP ABE sudah ditanda tangani oleh Pemerintah Kabupaten Mukomuko dalam hal ini oleh Sekda Yandaryat. Dalam berita acara tersebut salah satu poinnya, akan melibatkan KMS dalam tim Reforma Agraria dan Pansus DPRD, tetapi beberapa waktu yang lalu kembali Bupati Mukomuko mengeluarkan pernyataan akan segera membentuk tim Reforma Agraria yang baru terkait penyelesaian konflik Agraria di Kabupaten Mukomuko.
"Kami berharap kali ini Bupati Sapuan bisa benar-benar melibatkan masyarakat yang berkonflik dalam upaya penyelesaian konflik supaya tidak muncul masalah baru dikemudian hari, apa lagi ini akan dibentuk tim reforma yang baru setelah banyak muncul konflik dilapangan" ungkap Apriansyah selaku sekretaris KMS.
Untuk diketahui bahwa HGU PT. DDP ABE sudah habis 31/12/2021 dan diduga PT. DDP juga menggarap kawasan hutan serta lahan yang diluar HGU yang sampai hari ini juga belum ada kejelasan, Kualisi Masyarakat Sipil menuntut pembangunan kebun masyarakat sebesar minimal 20% dari HGU perusahaan.
"Kami sangat berharap dengan tim reforma yang baru ini bisa menyelesaikan semua konflik yang terjadi dilapangan, baik itu dugaan perusahaan menggarap kawasan, lahan diluar HGU dan yang pasti hari ini HGU PT. DDP ABE sudah habis, harusnya HGU tersebut dikembalikan kepada masyarakat keseluruhannya, karena masyarakat sangat butuh lahan pertanian. Jangan sampai masyarakat selalu ditangkap dan ditakuti, masyarakat kita cuma ingin bertahan hidup, karena pihak perusahaan mengolah kawasan sampai ke hutan lindung sehingga semakin berkurangnya lahan untuk bercocok tanam," tutup Apriansyah.(dh)